Sabtu, 19 Desember 2015

Tapak Noto

Tapak noto


sejarah


Di cepogo bukan hanya ada pesanggrahan pracimoharjo, candi lawang, dan candi sari. masih ada peninggalan sejarah di kawasan cepogo yaitu bekas telapak kaki kiri, situs ini ada dua tapak kaki yang terpisah. Tapak kaki ini milik sunan pakubuwono x dan permaisurinya yang berangka tahun 1835


Tapak kaki di batu pertama diberi nama Selo Tapak Noto Sang Hyang Bathara Noto, yang konon merupakan tapak kaki kiri PB X. Sedangkan tapak kaki di batu kedua yang berada di belakang tapak pertama tersebut, diberi nama Selo Tapak Noto Sang Hyang Bathari Noto, yang dipercaya sebagai tapak kaki permaisuri PB X
Dikisahkan Raja PB X pada masa itu sering berjalan-jalan dari Pesanggrahan Paras ke Susuh Angin yang lokasinya tidak jauh dari situs tersebut. Di Susuh Angin, Raja PB X melakukan meditasi. Suatu ketika, saat Raja PB X kembali dari meditasi, beristirahat dan melihat pemandangan yang indah disekitar situs itu dan kemudian meninggalkan bekas telapak kakinya. 

lokasi

Lokasi situs tersebut konon ceritanya merupakan pusat keramaian pada masa itu. Seperti sebuah pasar desa. kini sekitaran situs ini hanya menjadi pemukiman penduduk yang tidak terlalu ramai. terletak di sebuah kebun kosong di Dukuh Sendangrejo, Desa Sumbung, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.
seperti halnya dengan candi lawang dan candi sari, untuk menuju ke lokasi situs ini hanya mampu ditempuh dengan kendaraan pribadi. berjarak sekitar 20km dari pusat kota boyolali.



isi

tidak ada kegiatan maupun atraksi yang dilakukan di sekitaran situs Tapak Noto ini. keadaan situs ini pun kurang terawat dan kurang diminati oleh pengunjung.

Tiket

Bagi pengunjung yang akan masuk ke situs ini tidak dikenakan biaya sama sekali. hanya biaya parkir motor sebesar 2000 rupiah.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar